Subscribe:

Selasa, 21 Februari 2012

AWAL PENCIPTAAN BUMI Peran Al Qur’an Dalam Ilmu Pengetahuan


Kita mungkin termasuk salah satu orang yang kecewa dengan kenyataan ummat islam masa kini, saya memakluminya… begitulah kenyataannya…
Namun demikian saya akan katakan bahwa pandangan terhadap ilmuwan kita (muslim) agak sedikit sinis ….. bahkan Dr Abdus Salam dikatakan sebagai fisikawan bukan hasil menggali dari Alqur’an atau kalau adapun itu hanya mencocok-cocokkan!!!
Hal ini saya tidak mau menebak-nebak persoalan bagaimana sang ilmuwan tersebut memperoleh pengetahuan fisikanya…..saya hanya ingin mengungkapkan dasar-dasar untuk menjadi ilmuwan….. memang di dalam Alqur’an tidak dijelaskan bagaimana membuat pesawat ….. membuat roti ….. membuat jembatan layang dan lain sebagainya, bahkan di setiap kitab agama manapun juga tidak ada ….. weda-kah, injil-kah atau kitab-kitab filsafat sang Budha …..
Mari kita melihat sejarah… siapa sebenarnya yang mendahului sejarah ilmu pengetahuan modern….dan apa yang menjadi azas sehingga mereka menjadi ilmuwan dan bandingkan dengan ilmuwan Kristen yang mendasari penelitiannya bukan berdasarkan keterangan kitab suci injil sehingga para saintis dianggap bid’ah atau sekukler oleh gereja….
Para cendekiawan barat mengakui bahwa Jabir ibnu Hayyan ( 721-815) adalah orang pertama yang menggunakan metode ilmiah dalam kegiatan penelitiannya dalam bidang Alkemi yang kemudian oleh ilmuwan barat diambil alih serta dikembangkan menjadi apa yang kita kenal sekarang sebagai ilmu kimia ( Al kemi dari bahasa arab) sebab Jabir yang namanya dilatinkan menjadi Geber adalah orang yang pertama yang mendirikan suatu bengkel dan mempergunakan tungku untuk mengolah mineral-mineral dan mengekstraksi dari mineral-mineral zat-zat kimiawi
Muhammad Ibnu Zakaria Ar rozi (865-925) telah menggunakan alat-alat kkhusus untuk melakukkan proses yang lazim dilakkukan ahli kimia seperti distilasi, kristalisasi, kalsinasi… namanya dilatinkan menjadi Razes, dianggap sebagai manual atau buku pegangan laboratorium kimia pertama di dunia, dan dipergunakan oleh para sarjana Barat yang baru berabad-abad kemuadian mempelajari sains, yang telah dikembangkan ummat Islam di universitas-univesitas Islam di Todelo dan Kordoba.
Ibnu Sina, salah seorang tokoh ilmuwan Islam yang pengaruhnya sangat besar di Eropa karena karya-karyanya dibidang ilmu pengetahuan kealaman, terutama ilmu kedokteran. Apa yang menjadi landasan para ilmuwan /ulama pada jaman itu ?
Didalam Alqur’an banyak diperoleh ayat yang mendorong ummat Islam untuk melakukan intidzar (penelitian / memperhatikan) dan menggunakan akal dan pikiran :
“Katakanlah (hai Muhammad) perhatikanlah dengan intidzr / dadzar apa-apa yang ada di langit dan di bumi.” (QS. Yunus:101)
Maka apakah mereka tidak melakukan intidzar dan memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan. Dan langit bagaimana ditinggikan. Dan gunung-gunung bagaimana mereka didirikan. Dan bumi bagaimana dibentangkan, maka berilah peringatan karena engkaulah pemberi peringatan (QS. Al Ghasiyah:17-20)
Dia menumbuhkan bagimu, dengan air hujan itu, tanaman zaituin, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya yang demikian itu merupakan ayat-ayat Allah (atau tanda kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berfikir (QS. An Nahl:11)
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan dengan perintah-Nya. Sesungguhnya dalam gejala-gejala itu terdapat ayat-ayat Allah (tanda-tanda kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mempergunakan akal (QS. An Nahl:12)
Bagaimana mengenai ayat-ayat yang menyangkut penciptaan kita sendiri?
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sari / ekstrak yang berasal dari tanah (QS. Al Mu’minun:12)
Yaitu orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk dan dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (QS. Ali Imran : 191)
Dan banyak lagi ayat-ayat yang mendorong untuk meneliti dan memperhatikan diri maupun alam semesta, sayang kebanyakan kita kurang memperhatikan bagaimana metodologi penelitian yang diajarkan di sekolah & perguruan tinggi.
Sebelum pesawat terbang ditemukan, yang pertama diperhatikan oleh orang adalah bagaimana burung itu bisa terbang ….. kemudian ia memperhatikan dengan teliti apa saja instrumen yang mendukung untuk bisa terbang ….. kesimbangan bobot dan tenaga untuk mendorong serta memperhatikan sistem aerodinamisnya, sehingga dengan percobaan-percobaan bertahun-tahun pada akhirnya ditemukan suatu kendaraan yang mirip burung.
Alqur’an hanya memberikan kesadaran dan dorongan untuk menggali suatu peristiwa alam atau gejala-gejala sehingga mendapatkan akurasi yang benar, untuk kemudian hasil penelitian itu disebut ilmu pengetahuan. Dan untuk anda ketahui, bahwa apa yang anda pelajari di kampus atau sekolah hanya berupa paket ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh para peneliti/ilmuwan, artinya kita masih banyak membaca tulisan-tulisan yang disajikan oleh dosen ketimbang memperhatikan kejadian-kejadian alam semesta maupun gejala apa yang dialami oleh individu manusia.
Padahal pertamakali turun ayat kepada Nabi Muhammad adalah surat Al ‘alaq … yang dimulai dengan kata iqra’ ….. pada kelanjutan kalimay itu tidak disebutkan membaca sebuah kitab atau mata pelajaran berupa buku-buku seperti paket di sekolah, akan tetapi perintah membaca disini ialah melihat kejadian atau prosesi penciptaan manusia!!! Bacalah dengan nama Tuhanmu ….. yang menciptakan manusia dari segumpal darah …..
Pada firman Allah di atas dijelaskan bahwa alam semesta itu merupakan ayat-ayat Allah (ayat kauniah), artinya konsepsi Alqur’an tidak akan lepas kebenarannya dengan ayat-ayat kauliyah (firman). Jadi tidak benar kalau dikatakan ilmuwan kita hanya mencocok-cocokkan dengan pengetahuan yang ada…..
Ketika anda masuk kuliah pada jurusan kedokteran misalnya ….. yang pertama anda terima bukan status sebagai dokter ….. akan tetapi anda akan mendapatkan pelajaran bagaimana anda memperhatikan gejala-gejala yang terjadi pada anatomi manusia, misalnya detak jantung, saluran pernapasan, sistem kerja syaraf, atau sistem pencernaan, dan lain-lain.
Jadi jelaslah bahwa yang ditanamkan pada kita oleh Alqur’an bukan ilmu fisika, bukan biologi atau sejarah, akan tetapi lebih dari sekedar ilmu-ilmu itu yaitu menjadi manusia yang berpikir (afala tatafakkarun) ….. berakal (afala ta’qilun) ….. dan meneliti (afala tandzurun), apa-apa yang terjadi pada alam semesta sehingga menghasilkan sebuah ilmu pengetahuan ….. (sayang umat islam sekarang kurang memperhatikan ayat ini).
Sekali lagi, islam menempatkan berpikir dan menggunakan akal lebih tinggi ketimbang ilmu itu sendiri, bahkan lebih baik dari ibadah seribu rakaat (Al Hadis), sebab ilmu pengetahuan bersifat nisbi (berubah-ubah), akan tetapi berpikir merupakan jalan untuk mengetahui lebih jauh dari apa yang diperoleh sekarang. Kalau seandainya Alqur’an menjelaskan bagaimana cara membuat pesawat terbang, berarti islam tidak menanamkan filsafat ilmu kepada umatnya, sehingga akan menjadi tidak relevan lagi jika terjadi pengembangan-pengembangan yang lebih maju. Yang pada akhirnya Alqur’an tidak lagi disebut universal dan tidak berdimensi …..
Maka kekecewaan kita terhadap umat sekarang, janganlah membuat kita menutup mata bahwa Alqur’an sangat menjunjung dan mendorong umatnya untuk menjadi peneliti dan memperhatikan gejala-gejala alam semesta, sehingga jika kita lakukan dengan benar maka akan kembali kejayaan islam seperti pada abad ketujuh sampai akhir abad ketigabelas, yang pada waktu itu umat kkristen terbelakang oleh karena doktrin yang membunuh kreativitas umat untuk berpikir maju ….. yang pada akhirnya umat memberontak dari sikap gereja yang ortodoks ….. jadilah kaum sekuler yang kita kenal sekarang ….. Jadi kaum kristen bukanlah didorong oleh Alkitab untuk menjadi manusia modern seperti sekarang, melainkan mereka keluar dari peraturan dan doktrin Alkitab itu sendiri, namun sebaliknya kaum islam sekarang mengalami kemunduran diakibatkan karena justru tidak memperhatikan cara berpikir qur’ani ….. seperti apa yang telah saya ungkapkan pada ayat-ayat di atas.
Konkritnya ialah, kaum kristen maju disebabkan meninggalkan ajaran agamanya (sekuler) sedangkan kemunduran kaum islam sekarang disebabkan meninggalkan ajaran islamnya …..
Saya akan menunjukkan sebuah sejarah Nasrani, bahwa “Galileo” yang terkenal, pada masa 300 tahun yang lampau (1633) telah dihadapkan kemuka majelis Paus, dan dengan ancaman akan disiksa, dipaksa untuk menarik kembali keterangannya yang terkutuk dan menyalahi hukum agama, bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Coba anda bandingkan dengan sejarah Islam di Cordova dan Toledo yang berlangsung pada awal abad ketujuh, tentang kemajuan teknologi yang dikembangkan oleh ulama Islam dengan para peneliti Kristen yang baru dimulai pada abad keenambelas yang dipelopori oleh Galileo.
Kesimpulannya ialah bahwa tidak mungkin Alqur’an memuat secara detail pelajaran tentang kimia praktis, fisika praktis, ilmu-ilmu bangunan, desain interior/eksterior, manajemen perusahaan, ….. kecuali hanya memberikan landasan untuk berpikir dan meneliti apa-apa yang dihadapi di muka bumi ini. Sehingga kita akan mendapatkan keterangan mengenai alam semesta yang merupakan ayat-ayat kauniah yang digelar mengikuti sunnah-sunnah (ketetapan-ketetapan) Allah Swt. Karena tidaklah mungkin ilmu pengetahuan itu ada, jika tidak melalui berpikir (afala tatafakkarun) ….. menggunakan akal (afala ta’qilun) ….. dan meneliti (afala tandzurun)…..
Di bawah ini sebagian ulama Islam yang turut andil dalam menyumbangkan pemikiran-pemikiran modern sebelum bangsa Eropa menjadi manusia beradab :
Rhazes (Al Razi) hidup antara tahun 865-925, menurut Dr Max`Meyerhof ….. tidak disangsikan sebagai seorang physician terbesar dalam dunia Islam ….. pada waktu mudanya ia sebagai doktor kimia.
Ishak Yuda, hidup antara tahun 855-955, ia berasal dari Mesir, bekerja sebagai dokter istana pada pemerintahan Fatimiyah, waktu itu berkuasa di Tunisia ….. kitab-kitabnya bayak diterjemahkan dalam bahasa latin, diantaranya adalah : On Fevers (tentang penyakit malaria), …..On the elements (Anasir), On simple drugs and aliments, On urine.
Haly Abbas, wafat tahun 944M, ia mengarang Ensiklopedia atau alkitab Al Maliki dalam bahasa Inggris disalin dengan judul “The Whole Medical Art”.
Avicenna / Ibnu Sina adalah seorang filosof dan doktor ….. buku karangannya Al Qanun fi’thibb (Canon of medicine) dalam abad keduabelasM. Gerald Cremona, menyalin buku Ibnu Sina kedalam bahasa latin. Buku-bukunya bukan semata-mata dalam ilmu kedokteran saja, tetapi terbagi-bagi atas beberapa cabang : ilmu agama, metafisika, astronomi dan phylology dan beliau juga seorang pemusik yang handal.
Albiruni, hidup tahun 973-1048M, ia seorang doktor penyakit, ahli falakiyah, ahli matematika, ahli obat-obatan, ahli ilmu bumi dan sejarah ….. (Kultur Islam, Dr Oemar Amin Hoesin, 1964, penerbit Bulan Bintang, Jakarta)
Terimakasih, Wassalamu’alaikum wr. wb.

0 komentar:

Posting Komentar